Senin, 18 Januari 2010

Rasa cemburu



Pada saat kita sudah menjalin dan membina suatu hubungan, apakah hubungan intim dalam masa kenalan atau masa perwakinan, pengalaman yang tidak menyenangkan akan terjadi, yaitu timbulnya rasa cemburu antar pasangan

Rasa cemburu merupakan salah satu indikator hal-hal yang positif bagi kita terhadap pasangan, karena dengan rasa cemburu menjadi tolak ukur agar pasangan kita dapat menjaga sikap maupun tingkah laku dalam berkomunikasi dengan lawan jenis.

Tentunya Islam mengajarkan agar dalam berkomunikasi dengan beda mahram agar menjaga pandangannya, tetapi bagi sebagian orang yang tidak paham tingkah laku seenaknya dengan lawan jenis menjadi pemicu rasa ketakutan bagi pasangan-pasangan yang sudah menikah. Misalnya saja seringnya berbaurnya kaum hawa dengan kaum adam.


Rasa cemburu sangat dikaitkan dengan kondisi psikologis seseorang…………tetapi paradigma tentang esensi rasa cemburu terus berubah. maka dari itu untuk mengetahui paparan pengalaman rasa cemburu coba kita lihat paparan posting kali ini.



Rasa cemburu merupakan pengalaman emosional merupakan pengalaman emosional negative sebagai hasil dari kemungkinan akan kehilangan relasi yang berharga, baik oleh kehadiran pesaing yang riil (nyata) maupun pesaing yang dibayangkan ada.
Rasa cemburu selalu diikuti berbagai perasaan yang berkisar antara rasa sedih , rasa terabaikan atau bahkan merasa kehilangan kebanggaan oleh perasaan dicintai dan didambakan seseorang yang sangat berarti dan bermakna dalam kehidupan pada saat tertentu

Terdapat tiga perasaan yang merupakan perasaan inti yang membuat definisi cemburu semakin jelas, yaitu sakit hati, kemarahan yang amat sangat yang sering sekaligus diikuti rasa cemas bahkan ketakutan

Rasa sakit hati mengikuti pengalaman yang menunjukkan pasangan telah gagal menghormati komitmennya terhadap relasi yang telah terjalin. Sedangkan kekuatan dan rasa cemas berangkat dari proses keikatan emosional dan rasa kehilangan ikatan emosional yang berarti.

Meskipun demikian, rasa cemburu tidak melulu disebabkan rasa sakit hati kehilangan keintiman berpasangan, melainkan juga oleh berbagai macam sebab lain.
Misalnya, pasangan kita harus kerja ke luar negeri karena pekerjaan yang lebih menjamin masa depan yang menjanjikan atau kematian pasangan akibat kecelakaan.
Namun, memang terdapat keunikan elemen dalam perasaan cemburu, yaitu kehadiran pesaing romantis, yang sering disebut orang ketiga, yang mengancam kelanggengan hubungan intim yang terjalin dengan pasangannya.

Dapat dikatakan untuk menjadi cemburu, seseorang harus memiliki hubungan yang terancam sirna dengan kehadiran pesaing yang romantis sehingga mengancam hubungan intim yang telah terjalin. Apalagi bila pesaing tersebut adalah teman baiknya, kecuali bila teman/sahabat tersebut kemudian merasa bersalah karena merasa dikhianati sahabat sendiri.

Dalam kasus ini, kemarahan dan kebencian justru akan diarahkan kepada pasangan yang dinilai memulai “main mati adalah kemarahan yang timbul bisa menjadi penyebab perilaku menyerang. Dalam hal ini, bisa kita pahami tentang ekstrimnya kemarahan dengan membunuh akibat dari rasa cemburu. Penelitian di AS menyebutkan, 13 persen dari kasus pembunuhan disebabkan salah satu pasangan membunuh pasangannya dengan dasar cemburu sebagai motif utama.(Buss, 2000).

Reaksi terhadap Cemburu

Cemburu adalah pengalaman yang membuat seseorang merasa tidak berbahagia. Namun, reaksi cultural yang sering muncul pada sekitar lima enam decade terdahulu adalah penilainan positif terhadap rasa cemburu yang menyatakan rasa cemburu merupakan bukti bahwa pasangan mencintai dirinya dan merupakan hal yang memberi efek bagi kelanggengan suatu perkawinan

Namun sekitar tahun 1980 pendapat tentang cemburu berubah dengan menyatakan bahwa rasa cemburu merupakan ungkapan perasaan ketidakamanan psikis. Rasa cemburu seperti itu merupakan hasil perkembangan sikap mental yang tidak sehat dan ketidakoptimalan fungsi kepribadian.

Sedangkan pada awal abad ke-21 ini, perkembangan reaksi terhadap cemburu mengarahkan pada kesimpulan bahwa orang yang dilanda cemburu adalah orang yang berada dalam kondisi mental yang sama dengan “pedang bermata dua”. Artinya pada satu mata pedang merupakan ekpresi rasa cinta terhadap pasangan sehingga takut sekali kehilangan relasi yang mesra dengan pasangan, sedangkan pada mata pedang lainnya merupakan ekpresi keadaan paranoid (kecurigaan yang bersifat patologis).

Kepekaan terhadap berkembangnya rasa cemburu antar pasangan pada masa-masa terakhir ini cenderung meningkat, sual pun cenderung memiliki dugaan dan berpikir bahkan dengan orang lain selain dirinya. Dugaan tersebut membuat parahnya perkembangan rasa cemburu salah satu pasangan pada pasangan lainnya.

“ungkapan cinta memang akan lebih semarak dengan kehadiran rasa cemburu dalam batas wajar, namun cemburu yang berlebihan kecuali menyiksa batin sendiri juga justru membuka peluang bagi kehancuran perkawinan. Pilihan diserahkan kepada anda sendiri………..

0 komentar:

Posting Komentar

 

BaHaGia SaaT SaKiT Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template In collaboration with fifa
Cake Illustration Copyrighted to Clarice