Selasa, 02 Februari 2010

Memendam Perasaan,,, G stres tuh !



Memendam perasaan sama artinya mencari sengsara. Memelihara sesak dihati sama saja menyakiti diri sendiri. Makanya orang-orang psikologi mengistilahkan “muntahkan isi dadamu! Biar plong……plong………..plong……”

Curahah hati adalah pilihan yang baik supaya jiwa sehat wal’afiat. Kalau segalanya ditumpuk-tumpuk, suatu saat dada bakal meledak, akan terpendam jadi sarang banyak penyakit. So, mending pisan diperam daripada menyimpan masalah. Bahaya, tuh!

Sekarang psikolog atau konselor laris manis. Banyak suami yang curhat karena dicuekin istri. Nggak terhitung uang digelontor istri hanya sekadar ingin di dengarkan orang lain gara-gara suami ngga peduli. Anak-anak remaja malah curhat pada ortu tetangga karena bokap nyokap ngga memperhatikan lagi.

Bagitu pentingnya urusan seperti ini. Kita harus berkaca pada manusia mulia, Rosulullah memang konselor cap jempol. Beliau mampu menampung seabrek-abrek curhat umat dengan masalah yang beraneka ragam pula.

Nenek renta itu berjalan tertatih. Raut wajahnya mengguratkan gelisah tiara tara.

Wahai Nabi, benarkah penghuni surga muda-muda semuanya?”

Benar!”

Nenek itu langsung pias, air matanya hamper berloncatan. “Terus bagaimana dengan saya yang sudah tua renta?”

Rosul tersenyum, curhat itu dijawabnya dengan ketentraman bathin. “Tenang Nek, orang yang tua akan dimudakan kembali ke Allah.”

Maka pulanglah si nenek dengan riang hati. Curhatnya dijawab Rosul. Gelisah kini berganti dengan ketentraman bathin. Ternyata pria hebat itu peduli banget meski masa nenek-nenek kempot.

Pernah sahabat wanita protes bersama-sama, mereka ingin diberi kesempatan belajar tentang Islam. Maka Rosul menerimanya dan menyediakan waktu khusus bagi pendidikan kaum hawa.

Adakalanya istri yang dating mengadukan kepelitan suaminya, dan Nabi memberikan jalan keluarnya. Atau suami yang mengeluh tentang kedurhakaan istri. Nabi pun memberi solusi.

Aisyah bercerita tujuh kisah sekaligus. Bayangkan, betapa lamanya Rosul harus menyimak. Namun, pria mulia itu setia mendengarkan dengan perhatian yang tulus serta senyuman ikhlas, Karena orang akan merasa sangat dicintai jika curhatnya di dengarkan.

Lalu untuk apa Rosul sedemikian peduli? Beliau sibuk, kan? IYa……..Nabi punya jadwal kegiatan luar biasa padat, tapi beliau paham hikmah penciptaan manusia dengan satu mulut dan dua telia. Artinya, kita harus mendengar dua kali lebih banyak daripada bicara. Hebat nggak Rosul kita ?!

Sehebat-hebat Muhammad, dia juga manusia. Beliau juga butuh tempat meluahkan rasa, berbagi hati. Ya………pada siapa lagi kalau bukan pada istri tercinta. Duh romantisnya!

Cengeng dong kalo cowok curhat? Ya, ngga lah! Rosul tetap pria gagah perkasa, tapi curhat sama istri bukti ketulusan cintanya. Hayo….yang ikhwan jangan segan curhat, asalkan jangan sama istri tetangga. He..he…….

Kita butuh orang lain buat saling berbagi……..berbagi……dan berbagi. But, sampai dimanakah kekuatan manusia menjadi baskom bocor? Nggak segala-galanya bisa ditumpahkan pada manusia. Kalau pun ngaku ektrovert abis, tetap saja uneg-uneg, belum tentu ada yang kuat menampung semuanya tanpa muntah. Hehh……..hehe (duh keseringan ketawa nih, astagfirullah).

Gimana dong?

Syukurlah kita punya Allah SWT and kita punya jadwal curhat special. Kapan? Ya… kapan lagi kalau bukan di sepertiga malam terakhir. Curakan,, tuh semuanya sampai puas. Allah ngga akan bosan. Dijamin, dwh curhatnya bakal lebih asyik lagi, boleh pake nangis segala. Allah kan maha penyayang!

Dan pada sebagian malam, sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS Al-Israa : 79)

Tuh, khan….sudah puas curhat, bernilai ibadah, eh…….mendapat kedudukan terpuji lagi. Gimana ngga keren!

Jadilah Pendengar Yang Baik

Ngga sekedar curhat sebab banyak hikmah yang bisa dipetik, tabungan pahala bisa bertambah terus, dan ada proses saling berbagi dalam kerangka haq plus membuka mata hati lebi lebar tentang kehidupan. Orang hanya butuh di dengar, karena sebenarnya mereka sendiri tahu apa jalan keluarnya.

Menyelami jiwa seseorang ibarat di permukaan laut, padahal di dalamnya sangat luas dan kompleks sekali isinya. Sambung rasa antar hati mengajarkan kita bersikap lebih manusia kepada orang lain juga pada diri sendiri karena agenda curhat merupakan sarana membina jiwa yang tenang. Hati yang puas dalam ridho Allah, serta jiwa yang bahagia menuju surga.

Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi di ridhoi-Nya. Maka masuklah dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam surga-Ku” (QS. Al-Fajr :27-30)

Jangan malu curhat pada orang yang tepat, itu bukan cengeng, tapi manusiawi. Nggak perlu sebel menerima curhat, disana ada lading pahala.


0 komentar:

Posting Komentar

 

BaHaGia SaaT SaKiT Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template In collaboration with fifa
Cake Illustration Copyrighted to Clarice